Selasa, 24 Mei 2011

MEMBUAT PTK YUK !

Dengan diterbitkannya UU Guru dan Dosen, guru atau dosen adalah sebuah profesi sebagaimana halnya dokter, akuntan, dll. Sebagai tenaga profesi, maka seorang guru dituntut untuk bekerja secara profesional. Mengetahui hak dan tanggungjawabnya, serta tugas dan kewajibannya.
"Guru yang tidak mau atau tidak mampu menulis karya ilmiah adalah guru yang tidak profesional. Karena salah satu indikator yang harus dimiliki guru dalam kompetensi profesi adalah kemampuan menyusun laporan penilaian dan penelitian tindakan kelas"(Cepi Triatna, 2008:4)
Bagi guru yang sudah mencapai golongan IV a, adalah wajib untuk membuat PTK jika menginginkan naik ke golongan yang lebih tinggi. Namun bukan berarti hanya diperuntukkan bagi golongan IV/a yang mau naik IV/b. Guru yang sudah mendapatkan sertifikat pendidik berarti sudah mendapat pengakuan guru yang profesional. Sudah dituntut untuk membuat laporan penilaian maupun laporan penelitian tindakan kelas.
Namun kenyataannya hanya beberapa orang guru yang sudah menyusun PTK, sementara ribuan lainnya, jangankan untuk membuat, keinginan untuk itupun sepertinya belum ada.
Ada beberapa alasan mengapa guru tidak mampu/belum membuat PTK. Diantaranya adalah :
  1. Tidak percaya diri
Banyak teman-teman guru yang bila diajak membuat PTK, atau membahasnya merasa enggan. Mereka merasa tidak mampu, sebab membuat sebuah penelitian dianggapnya sebagai pekerjaan yang sangat sulit. Ada lagi yang mengaku sudah lupa bagaimana membuat laporan penelitian sebab sudah terlalu lama meninggalkan bangku kuliah atau SPG/SGO. Kenyataan ini disebabkan banyak guru yang tidak/kurang membaca. Jangankan membaca referensi, membaca bahan ajar saja sepertinya sudah tidak sempat. Membuat perangkat KBM hanya copi paste. Sehingga refernsi yang dimiliki sangat minimal. Disamping itu mereka menganggap tidak mampu membuatnya disebabkan tidak mau berlatih membuat tulisan. Ada lagi yang disebabkan ketidakmampuannyaa memahami teori-teori menulis, dan tidak pernah mengikuti kegiatan pelatihan penulisan karya ilmiah.
2.Tidak mengetahui manfaatnya.
Menulis, adalah kegiatan mengkomunikasikan ide, gagasan dan pendapat dengan pihak lain, dalam hal ini pembaca. Dengan membuat PTK, bisa diketahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi dikelas, dan berusaha untuk mengkomunikasikan gagasannya bagaimana untuk mengatasi masalah tersebut. Tujuan pembelajaran yang tadinya lebih berorientasi pada peserta didik, menjadi orientasi bagaimana sebuah proses pembelajaran bisa menemukan kekurangan kekurangan dan berusaha untuk mengatasinya.Tindakan untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran bermuara pada meningkatnya kualitas pembelajaran dikelas. Guru menjadi lebih kritis terhadap kondisi yang dihadapi dan lebih kreatif untuk menemukan dan menggunakan model dan metode baru dalam pembelajaran.Dengan semakin bervariasinya metode dan model model pembelajaran untuk mengatasi permasalahannya dengan sendirinya akan meningkatkan out put terhadap peserta didiknya.
3. Adanya beban tugas tambahan
Ada sebagian teman teman guru yang menjadikan tugas tambahan sebagai alasan tidak sempat untuk membuat PTK. Sebuah pemahaman yang keliru. Melakukan penelitian tindakan dianggap membutuhkan waktu khusus yang tidak mungkin dipadukan dengan mengerjakan tugas tugas lain. Kalaupun bisa, dianggap tidak akan sesempurna seperti yang diangan-angankan. Padahal sebuah hasil penelitian merupakan awal atau permulaan dari penelitiaan yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar